Duh Gusti!

15.24

Cintamu, Cintaku, seperti akar tanaman yang mengikat erat batang pohon yang hendak mati
menancap kuat pada batang itu, menahannya dari roboh hingga tegak berdiri
semakin lama, tajam akar itu makin mengikat makin menjadi
hingga saat dipaksakan untuk berhenti
hanya tersisa luka tak terperi

Ah, sebuah kisah mimpi yang tak ingin terbanguni

Ingat saat ceritamu, tentang dia
tentang lelaki yang telah membuatmu luka
betapa geram rasa di dada
tapi aku bisa apa?
hanya bisa memendam amarah itu saja

Ah, sebuah cinta yang makin meraja

Duh Gusti, kenapa harus di waktu yang salah?
bertemu belahan hati pelepas gundah
seseorang yang membuatku kembali melangkah

Duh Gusti, Pemilik semesta
ijinkan untuk sekali ini saja
Biarkan ku terlelap, dan jangan biarkan kuterjaga

****

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.