Catatan Tentang Kita (3)
Title: Membutuhkanmu Membutuhkanku
Semalaman kemarin gw diam terpekur. Dua mata ini seakan ga bisa lepas dari handphone yang ada di genggaman.
Tak ada yang berubah di sana.
Tetap baris-baris kalimat yang sama dari dia. Tidak berubah, berjam-jam lamanya.
Ah, kalian kan tau betapa gw sayang dia.
Betapa informasi sekecil apa pun tentangnya itu bagaian buliran oksigen yang membuat nafas gw menjadi sangat lega.
Kalian tau itu.
Tapi untuk kali ini, tidak ada sama sekali.
Gw rindu dia.
Hey kamu, tidak kah kamu ingat saat itu, di sudut jendela ruangan itu gw pernah cerita ke kamu.
Satu hal yang membedakanmu, satu hal yang gw inginkan dari kamu, adalah perhatianmu.
Bahwa perhatianmu itu membuat gw menjadi kembali berharga.
Kembali berarti.
Dan itu yang selama ini tidak pernah gw dapatkan. Itu yang selama ini membuat hati gw jadi beku.
Gw pernah cerita juga tentang masa kelam gw.
Saat gw berada di titik nadir. Titik di mana, gw seakan tidak ada apa-apa.
Tapi orang yang seharusnya mendukung gw saat itu justru menjauh. Marah, dan menyalahkan gw atas sesuatu yang gw lakukan.
Padahal, apa yang gw lakukan saat itu demi dia.
Tapi justru dia biarkan gw terseok-seok, dan bangkit sendiri, hingga seperti saat ini.
Dia yang seakan jauh saat gw jatuh, kembali dekat saat gw bangkit lagi, tanpa ada rasa bersalah.
Bahkan di saat gw ada di titik terlemah itu, tidak muncul kata penyemangat sederhana, seperti things are gonna be alright, atau apalah. Tidak ada.
Hanya amarah, makian yang ada. Dan mengutuk apa yang gw lakukan dulu.
Hhhh.
Dan buat kamu, karena itulah kamu ada.
Kamulah yang akhirnya menutup perih luka masa lalu itu.
Kamulah yang berhasil menutup luka-luka kecil yang masih menganga, dengan perhatian tulusmu. Dengan pertanyaan-pertanyaan sederhanamu, yang terasa tulus membutuhkan gw.
Dan itulah yang mengembangkan kembali senyum ini.
Kamu pasti ingat barisan lirik lagu ini.
Di suatu hari tanpa sengaja, kita bertemu
Aku yang pernah terluka, kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan senyum yang hilang, semua itu karena dia.
Lagu ini seakan mewakili hadirmu di hari-hari gw.
Gw yang seakan terbentuk menjadi sosok manusia tidak berguna, kembali bisa tersenyum, karena kembali merasa berarti.
Dan semua itu karena kamu.
*****
Tidak ada komentar: