Catatan Tentang Kita (2)
Title: Memandangmu Jauh di Ujung Cakrawala
Pagi ini aku terpekur duduk di atas lantai tertinggi di kantor.
Pandanganku menatap kosong, jauh mencari sudut dari cakrawala.
Terlalu banyak yang ada di pikiranku saat ini.
Dan semuanya tentang kamu.
Aku mengeluh pada Tuhanku saat itu, kenapa hari itu harus ada ?
Kenapa harus ada dering telepon itu, yang ujungnya kembali membuka luka lama ?
Bolehkah aku menyebutMu tidak adil, sebagaimana dia menyebutku malam itu ?
Kenapa Kau biarkan luka yang hampir sembuh itu, kembali terkoyak ?
Dan Dia pun hanya menjawab dengan anginNya yang sejuk, berhembus ke tubuhku.
Aku masih terdiam.
Dengan mata yang masih menatap kosong, nanar.
Sudah terbayang di benakku, hari-hari tanpanya.
Terbayang kembali malam-malam di mana mata sulit terpejam; dan nafas kembali tersengal saat bermimpi tentangmu.
Aku lelah.
Ya Allah, berikan kekuatan waktumu untuk membantu menyapih luka ini, agar kering dan sembuh kembali.
Dan untukmu,
Hari ini aku memandang jauh di sudut cakrawala ke arahmu,
Aku tahu kau ada di sana, dan berharap bisa kau rasakan rinduku.
****
PS: Setelah 1170 hari bersamamu.
Tidak ada komentar: