Didera Sepi

6 years ago
Hey kamu.
Tidak kah kamu merasa
Betapa suara yang keluar dari mulut kita
Makin lama makin samar, tak terdengar

Bagaikan berjalan di sebuah lorong panjang
Kerasnya gaung yang terdengar saat pertama memasuki lorong itu
Perlahan menghilang dalam sunyi, saat mendekat ke akhir

Mungkin kamu akan bilang aneh,
Tapi aku rindu kebisingan itu
Aku rindu, ucapan-ucapan yang memang kadang tak kumengerti
Aku rindu, tatapan wajahmu saat ucapkan kalimat-kalimat itu, yang jujur, kadang tak kuhiraukan apa yang sedang kamu ucapkan.
Karena wajahmu sudah mengalihkan semuanya.

Dan sepi ini semakin menyeruak
Heningnya membuatku menggigil

Sayang, aku pernah bilang: aku takut.
Aku takut di hari demi hari ini; Aku, kamu, semakin terbiasa dengan kesunyian ini.
Ya, aku takut, saat hati ini sudah mulai terbiasa berkawan dengan sepi. Hingga hampa tak lagi membuatnya luka.

Hey kamu,
Semoga apa yang kamu lakukan di sana akan selalu membentuk garis lengkung senyum di bibirmu.
Abaikan saja sepi yang sedang menderaku ini
Aku yakin, senyummu itu akan bisa mengalahkan sepiku.

Sayang kamu selalu.





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.